Kau tak pernah menolak
Kau tak pernah bilang tidak
Selalu kau turuti semua yang ku senangi
Tapi ada satu yang nggak pernah kau ucapkan
Getarmu di dada itu untuk siapa ?
Kau tak pernah bilang tidak
Selalu kau turuti semua yang ku senangi
Tapi ada satu yang nggak pernah kau ucapkan
Getarmu di dada itu untuk siapa ?
Jangan kau gantung hatiku ini
Penuh harapan tanpa pasti
Jangan kau gantung hatiku ini
Penuh harapan tanpa pasti
Penuh harapan tanpa pasti
Jangan kau gantung hatiku ini
Penuh harapan tanpa pasti
Kau beri belaian.. Kau beri kecupan
Kau beri segala kehangatan yang kubutuhkan
Tapi nggak sekalipun memposisikan
Dirimu seutuhnya itu milik siapa ?
Kau beri segala kehangatan yang kubutuhkan
Tapi nggak sekalipun memposisikan
Dirimu seutuhnya itu milik siapa ?
Kamu sempurna waktu lampu mati
Tapi patah saat bicara soal hati
Tapi patah saat bicara soal hati
Yang namanya saja hubungan cinta tanpa status, putusnya pun tak perlu
berbelit-belit. Benarkah? Padahal kebanyakan pasangan kekasih menemukan
kesulitan ini.
Putus cinta tetap saja sulit, meski Anda tidak benar-benar
menempatkan urusan kencan dengannya sebagai prioritas. Sulit mengakhiri
hubungan dengan seseorang ketika Anda hanya kencan dengannya sesekali
saja.
Lantas, apakah lebih baik diam lalu menghilang daripada menyatakan
putus pada si dia yang hanya kekasih tanpa status? Mari menimbang pro
dan kontra dari kedua pilihan tersebut.
Diam dan menghilang
Anda memilih berhenti menelpon, menemui, dan juga mengirimkan pesan
teks padanya. Sisi positifnya, Anda tidak perlu canggung mengatakan
kepada seseorang bahwa Anda tidak ingin melihatnya lagi setelah kencan
beberapa kali. Si dia pasti bisa menangkap petunjuk yang Anda sampaikan.
Sementara sisi negatifnya, Anda adalah orang yang pengecut dan pasti
belum dewasa. Anda membuat si dia bertanya-tanya mengapa Anda pergi
begitu saja; kapan dan di mana dia telah melakukan kekeliruan.
Putuskan langsung
Anda memintanya untuk bertemu di suatu tempat atau kalau tidak, Anda
mengirimkan e-mail untuk menyatakan kata putus. Sisi positifnya, Anda
cukup dewasa untuk mengakhiri semuanya. Ketegasan ini membuat Anda tidak
perlu canggung saat bertemu dengan si dia yang tidak pernah Anda
hubungi dan temui lagi. Anda punya harga diri di matanya.
Sedangkan sisi negatifnya, setiap orang tidak suka ditolak. Karena
itu, menolak orang adalah hal yang sulit. Rasanya mungkin tidak nyaman
dan akan membuat Anda menjadi orang yang menyebalkan, setidaknya untuk
saat itu saja.
Solusi terbaik
- Tunggu sampai dia menghubungi Anda. Jika tidak, maka Anda beruntung dan pilihan diam lalu menghilang adalah yang terbaik.
- Jika dia menghubungi Anda setelah sekian lama menghilang, Anda harus merespons. Katakan sesuatu seperti, “Hubungan ini bukan apa yang saya cari sekarang” atau “Maaf, aku senang telah berkencan denganmu, tetapi aku tidak berpikir kita harus bertemu lagi.”
Mungkin si dia tidak akan pernah menghubungi Anda lagi, atau
memberikan jawaban hanya berupa, “Ok…” dan suasana menjadi kaku untuk
sekian detik. Tapi kemudian, semuanya akan berakhir dan Anda tidak akan
perlu merasa bersalah setiap kali bertemu dengannya. Tak perlu
menjelaskan alasannya, karena dia pasti tidak mau mendengar. Cukup
katakan dengan pendek, tapi tetap manis.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar