Daftar Blog Saya

Senin, 01 Oktober 2012

KAMPOENGAN


DI RUMAHKU

di rumahku banyak air
bebas untuk digunakan dan diminum
di rumahku banyak anak-anak
dari anak makasar sampai anak sunda

apa kalian gak iri mendengar tentang ini ...?

apa kalian gak iri mendengar kabar ini ...?

di rumahku banyak tanaman

kamboja, bali sampai rambutan aceh
di rumahku banyak orang2
yang tidak pernah berkelahi dan selalu damai

apa kalian gak ingin hidup seperti kami ...?

apa kalian gak ingin gabung bersama kami...?

aku takut keluar rumah

banyak penderitaan dan kehancuran

Petikan lagu Slank berjudul 'Di Rumahku' yang diambil dari album 'Slankissme' 2005 diatas merupakan penggambaran nyata situasi yang terjadi di markas Slank yang terletak di jalan Potlot III No.14 Jakarta Selatan.
Lagu yang dibuat oleh Bimbim tepatnya 7 Mei 2005 ini memang menceritakan apa dan bagaimana keadaan di Potlot 14. Terhitung sejak awal 1990, para penggemar Slank atau Slanker sering datang ke rumah Bimbim tersebut. Kedatangan mereka tentunya untuk menjumpai sang idola yaitu para personil Slank. Bunda Iffet sang empunya rumah juga sangat welcome dengan kedatangan para Slankers. Selain itu, Potlot 14 juga tak hanya menjadi tempat nongkrong dan jumpa penggemar antara Slank dan Slankers saja. Sejak tahun 1994, sekumpulan anak muda kreatif yang nongkrong di Potlot juga akhirnya menjadi sebuah komunitas dengan nama yang diambil dari judul lagu Slank di album 'Kampungan'm yaitu Pulau Biru. Nama - nama seperti Oppie Andaresta, Anang Hermansyah, Imanez, Andi Liany, Achmad Dani dan sederet musisi lainnya juga merupakan alumni Potlot 14. Berawal dari sebuah komunitas, Pulau Biru pun berkembang jadi rumah produksi (Pulau Biru Production).

Slankers yang berdatangan ke Potlot juga beragam usia. Mulai dari anak - anak usia sekolah dasar, sampai orang dewasa yang sudah menjadi orang tua dan membawa anaknya untuk mewariskan ideologinya terhadap Slank. Beberapa kegiatan positif seperti rehabilitasi narkoba dan kegiatan sosial lainnya juga sering dilakukan di sini. Di luar kesibukannya, Kaka, Bimbim, Ridho, Ivanka dan Abdee terkadang juga sering bercengkrama dengan para Slankers untuk berbincang, saling sapa, bertukar pikiran, bahkan mencurahkan isi hati. Bimbim sendiri mengakui kalau banyak lagu ciptaannya yang bersumber dari curahan hati para Slankers.
 
Kesetian para Slankers juga dapat dilihat dengan keramaian yang terjadi di sepanjang Jl.Potlot 3 di setiap hari ulang tahun Slank dan masing - masing personilnya. Hari ulang tahun para personil Slank seakan menjadi agenda wajib untuk Slankers datang ke Potlot setiap tahunnya. Karena kalau sedang tidak ada kesibukkan, Pulau Biru selaku manajemen Slank juga menggelar acara perayaan ulang tahun personil Slank di Potlot 14.Untuk yang ingin tahu apa dan bagaima Potlot 14, bisa menyaksikan beberapa video klip Slank yang sejak dulu pengambilan gambarnya dilakukan di Potlot 14.
Salah satunya adalah klip lagu 'Seperti Para Koruptor' yang diambil dari album ke-16 Slank 'The Big Hip' berikut ini. Klip yang menampilkan kesederhanaan hari - hari Slank di Potlot 14.

Kalo Slank bisa, slankers semua pasti juga bisa hidup sederhana seperti mereka. Seperti lagu dibawah ini, hidup apa adanya nggak banyak pikiran dan beban. Banyak bersyukur apa yang telah kita miliki sekarang ini, nggak ada rasa iri dan dengki, ya nggak??? Lho harus grak jadi orang apa adanya.


gak ada daging ya makan tempe
gak ada telor ya makan tahu
gak ada minyak ya pake kayu
gak ada lampu ya pake obor
sederhana ……..
sederhana ……..
sederhana … sederhana …
sederhana ……..
gak ada mobil ya naek motor
gak ada kapal ya naek perahu
gak ada pesawat ya naek kereta
gak ada apa2 gak usah kemana2
gak punya jaguar ya naek cikar
gak tingga di PI ya tinggal di Potlot
gak punya dolar ya nyimpen rupiah
gak punya apa2 gak takut apa2 !!!
gak ke Hospital ya ke PUSKESMAS
gak bisa bayar Dokter ya pergi ke dukun
gak sekolah di Boston ya sekolah di Negeri Sendiri
gak banyak keinginan gak banyak PIKIRAN !!! 

Tidak ada komentar: