andai kau sadar senyummu itu indah
tertawalah
andai kau tau tawamu memecah suasana
bicaralah
biar ku tau apa isi hatimu
Ungkapkanlah
biar kita bisa bertukar pikiran
jangan mencoba jadi bidadari
kau gak perlu sempurna
kau gak perlu berubah
gak ada yang sempurna
hanya senyumanmu yang kubutuhkan... yang manis
Mendekatlah
jangan membuat jarak dengan diriku
bebaskanlah
tak usah kau jaga semua kelakuanmu
bisikkanlah
andai kau malu untuk berbagi rasa
Ucapkanlah
tak usah merangkai kata-kata yang indah
jangan mencoba jadi bidadari....yeah....
kau gak perlu sempurna
kau gak perlu berubah
gak ada yang sempurna
hanya senyumanmu yang kubutuhkan...
yang manis
yang manis....
kau gak perlu sempurna
kau gak perlu berubah
gak ada yang sempurna
hanya senyumanmu itu....
hanya senyumanmu yang kubutuhkan... yang manis
yang manis....
yang manis
andai kau malu untuk berbagi rasa
Ucapkanlah
tak usah merangkai kata-kata yang indah
jangan mencoba jadi bidadari....yeah....
kau gak perlu sempurna
kau gak perlu berubah
gak ada yang sempurna
hanya senyumanmu yang kubutuhkan...
yang manis
yang manis....
kau gak perlu sempurna
kau gak perlu berubah
gak ada yang sempurna
hanya senyumanmu itu....
hanya senyumanmu yang kubutuhkan... yang manis
yang manis....
yang manis
Ketika
kita senyum di hadapan seseorang akan memberi arti yang sangat luas,
pada kesempatan ini saya mecoba merenungkan apa sih makna dibalik
senyuman. Karena terkadang kita terhanyut dengan senyuman seseorang.
Dengan senyuman bisa membawa berkah, simpati dan hal-hal yang positif
lainnya. Begitu pula dengan senyuman malah bisa membawa fitnah, bencana
bahkan kematian.
Seorang
pelayan toko yang pandai senyum akan disenangi oleh pelanggannya,
begitu pula karyawan atau pekerja bahkan pejabat sekalipun. Kalau ada
pejabat yang pandai senyum akan membuat semua orang senang
dan senyumnyalah tentunya dia akan disebut seorang pejabat yang
menarik. Karena senang dan tertawa bagian dari kebahagian serta tanda
kesehatan yang baik, begitu juga sebaliknya. Apabila dalam pikiran kita
selalu berisi kebahagiaan maka kapanpun kita memanggil memori kita
yang keluar hanya kebahagiaan. ”Hilangkan rasa benci apapun itu dan berikan lebih banyak, jangan harapkan sesuatu,”
Di
sini jelas senyum memiliki makna yang luas, saya mencoba menjelaskan mengenai 100 arti senyuman mulai 1 sampai
100. Sekedar memberi gambaran secara umum tentang makna senyum itu
sendiri. Pertanyaan kita adalah mengapa senyum bisa membuat mata yang
memandang terasa enak, nyaman ? bahkan membawa suatu kedamaian ?
Para
pujangga menggambarkan bahwa senyuman itu seperti magnet yang
memberikan kekuatan menarik perhatian bagi yang memandang dan di
senyuman apabila di berikan dengan tulus ikhlas akan tampak seperti
pijaran sinar kemuliaan yang menyilaukan dan memberi terang aura bagi
sipemilik senyuman itu sendiri. Coba kita hayati dalam hati yang jujur,
Sudahkan kita senyum ? Kepada siapa kita harus senyum? Berapa lama
senyum kita bertahan ? Bagaimana makna dari senyuman kita ? Senyuman
kita tulus apa ada tedensi untuk sesuatu hal ? Jawablah dengan hati dan
sudah pasti yang bisa menjawab adalah kita sendiri yang mempunyai
senyuman tersebut. Lebih pantas kita bercermin pada diri kita sendiri
apabila kita ingin mendapat suatu kemulyaan dari Sang Pencipta senyum
yaitu Allah SWT.
Senyum
adalah hidayah dari Allah SWT untuk semua hamba yang memancar seperti
pijaran sinar alamiah yang memancar dari wajah – wajah makhluk ciptaan
Allah SWT. Tanpa kita sadari terkadang kita selalu meremehkan arti
senyum itu sendiri. Apalagi saat terjadi polemik hidup yang menghimpit
jiwa justru senyum kian tenggelam dan surut oleh derita. Untuk sebuah
senyum aja rasanya seperti harus membayar ratusan ribu. Amat sayang dan
sulit . Sungguh memprihatinkan!
Kalau sudah demikian lengkap sudah lukisan jiwa seperti rumah yang kosong tanpa cahaya penerangan. Gelap, suram dan menyeramkan. Sungguh pun demikian amat disayang apabila sinar kemulyaan dari Allah SWT kita sia-siakan. Sayang kan ? Bukankah Rasulullah pernah mengajarkan untuk senyum? Karena senyum itu ibadah. Tinggal kita yang harus bisa menyiasati agar senyum yang kita berikan itu tidak menimbulkann fitnah. Itu tugas kita untuk mentelaah arti senyum yang akan kita berikan sebagai seorang muslim.
Kalau sudah demikian lengkap sudah lukisan jiwa seperti rumah yang kosong tanpa cahaya penerangan. Gelap, suram dan menyeramkan. Sungguh pun demikian amat disayang apabila sinar kemulyaan dari Allah SWT kita sia-siakan. Sayang kan ? Bukankah Rasulullah pernah mengajarkan untuk senyum? Karena senyum itu ibadah. Tinggal kita yang harus bisa menyiasati agar senyum yang kita berikan itu tidak menimbulkann fitnah. Itu tugas kita untuk mentelaah arti senyum yang akan kita berikan sebagai seorang muslim.
Seperti
tema dari artikel yang ditulis oleh penulis tentang 100 makna Senyuman
kali ini adalah bagaimana cara kita menangkap arti dari senyum yang
kita terima dan senyum yang seharusnya kita berikan. Dalam situasi
seperti saat ini tekanan hidup kian mencengkeram leher, situasi politik
menyayat hati, putusnya harapan dan cita cinta mengakibatkan hati luka
patah, kegagalan dalam bercinta dan kasus lain-lain yang sering kita
jumpai dalam kehidupan sehari-hari. Apa yang harus kita lakukan suya
kita bisa tersenyum ?
Di
sini ada beberapa tip yang mungkin bisa membantu kita menyiasati diri
agar tidak terlalu laru pada persoalan hidup dan sebaliknya kita bisa
memberikan senyum yang indah dan tulus untuk semua orang. Insya Allah!
Pertama,
kita harus menyelami arti problematika hidup yang sedang kita alami
saat ini, kita jangan takut melawan ego kita dan ikrarkan perang
melawan Penyakit Hati apapun keadaannya. Hapus air mata yang ada dihati
dengan terus dan selalu Istiqfar mohon kekuatan hati kepada Allah SWT.
Mulailah ukir senyuman kita kepada orang lain terutama kepada yang
sudah memberi senyum kepada kita.
Kedua, adalah bagaimana cara kita agar senyuman itu tulus dan ikhlas ? Bicaralah denga hati dan tekankan pada jiwa dalam tendensi ridho semata- mata karena Allah SWT. Bukankah senyum itu ibadah ?
Ketiga, adalah setelah kita melewati fase pertama yaitu pemahaman diri untuk sebuah kekuatan hati melawan ego dan pembelajaran diri untuk bisa tersenyum,dan setelah senyum bisa tersebut dapat kita aplikasikan kedalam kehidupan sehari-hari. Baru kemudian kita lakukan seperti fase kedua yaitu bagaimana cara kita agar bisa tulus tersenyum ataupun membalas sebuah senyuman. Sekarang adalah materi yang ke tiga adalah kita harus mampu menangkap arti senyuman yang kita terima maupun senyuman yang kita berikan. Bagaimana caranya ? Intinya kita harus tahu dan bisa menempatkan senyum kepada siapa kita harus sampaikan. Kita harus bisa pisahkan antara senyuman itu kepada seseorang yang kita hormati sebagai tanda penghormatan atau kepada saudara, rekan dan orang yang kita cintai. Ada batas-batas tertentu yang harus kita ketahui dan kita pandang sebagai norma yang harus kita jalankan. Bagaimana supaya senyuman itu tidak berdampak pada fitnah. Naudzubillah!.
Keempat, terkait dengan sistem nilai seyogyanya kita tidak memberikan senyum yang mengarah atau “tatapan mata yang mengundang“. karena hal ini akan menjadi cikal bakal mala petaka, fitnah dan hal-hal yang tidak kita inginkan. Bermurah senyum tidak berarti harus melanggar sistem nilai.
Demikian sedikit gambaran tentang arti senyuman. Hidup ini akan akan lebih indah apabila kita mampu mengaplikasikan senyuman tersebut kedalam hiasan kehidupan sehari-hari. Seperti air telaga bening yang tertimpa sinar Surya, begitulah ketulusan hati dan jiwa seseorang akan terpancar dari senyum yang ditunjukkan apabila dilakukannya dengan ikhlas dan tanpa pamrih. Laksana kilauan cahaya diantara gelap senantiasa memberi terang kepada keadaan sekitarnya. Seperti hamparan rerumputan hijau menyejukan mata. Sungguh senyuman adalah penghilang dahaga bagai siraman air diantara padang yang tandus. Memberi sejuk dan damai. Subhanallah! Agar kiranya kita senantiasa bersyukur ttg segala sesuatu yang sudah Allah SWT beri untuk kita jalani dan mohon kepada- NYA agar apa yang kita lakukan dalam kehidupan kita sehari-hari menjadi bekal ibadah di akherat kelak. Amin.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar