Daftar Blog Saya

Rabu, 24 Oktober 2012

Bidadari Penyelamat

"Bidadari Penyelamat" Slank
6.30 pagi...
Aku sudah terbangun!
Matahari bersinar...
Tapi tak terasa panas!!!
Setan dalam hati tertawa...
Teringat kejadian semalam!
Semua bilang aku salah jalan...
Tapi nggak ada satupun yang punya peta!!!
Haripun berlalu...
Tak sadar sudah tahunan!!!
Kemana bidadariku pergi...
Yang bisa menyelamatkanku!
Seharusnya dia dari tadi...
Sudah berada di sini!!!
Malaikat di jiwa terbelenggu...
Akal sehatku pun mati!
Semua orang coba-coba ingin menolong...
Tapi terdengar seperti menggonggong!!!
Haripun berlalu...
Aku kecebur semakin dalam!!!

Bidadari. Kita sering mendengar dan bahkan menggunakan kata tersebut dalam percakapan atau bahasa sehari-hari (everyday life conversation) untuk menggambarkan perempuan yang cantik jelita, dan yang mempesona. Tetapi benarkah itu arti sebenarnya dari kata ‘bidadari’?
Baiklah untuk itu sebelumnya kita tengok Kamus Besar Bahasa Indonesia untuk memastikan makna leksikal (lexical meaning) dari kata ‘bidadari’: (1). Puteri atau dewi dari kayangan (2). (kiasan) perempuan yang elok.

Bidadari sebenarnya berasal dari kata bahasa Sanskerta, yaitu vidyadhari, kata vidya berarti pengetahuan/ilmu dan kata dhari berarti pembawa (akhiran –i menunjukkan sifat feminin), jadi bidadari itu artinya adalah “pembawa ilmu”. Mungkin sang pembawa ilmu yang dimaksud itu adalah para peri (bahasa Inggris: fairy) dari golongan dewa yang tinggal di Kayangan (Kerajaan Atas Angin) yang merupakan pembawa berita-berita, perintah-perintah dan juga ilmu dari negeri atas angin (langit) kepada negeri bawah angin (bumi). Dalam penggambaran orang sehari-hari, peri sering digambarkan sebagai sosok wanita yang cantik, bercahaya dan memiliki kekuatan luar biasa (extraordinary) yang mampu mewujudkan keinginan dan permohonan manusia yang bersifat luar biasa dan menakjubkan.

Masih ingat legenda Jaka Tarub (legend of Jaka Tarub) yang mencuri selendang seorang peri? Dalam cerita tersebut Jaka Tarub tertarik atau lebih tepatnya terpesona pada salah seorang peri yang cantik jelita dari sekelompok peri yang sedang mandi di sungai/mata air. Jaka Tarub mencuri selendangnya, sehingga sang peri tidak dapat kembali ke Kayangan bersama-sama dengan kelompoknya. Singkat cerita akhirnya peri itu dinikahi oleh Jaka Tarub. Dalam perjalanan pernikahan kedunya, digambarkan bahwa sang peri tidak pernah susah-susah memasak makanan, cukup dengan kekuatan yang dipunyainya makanan tersebut sudah siap di tempat makan. Ini adalah penggambaran seorang peri yang kita dapatkan dari legenda Jaka Tarub dan juga legenda-legenda yang lainnya: peri adalah perempuan yang cantik jelita (mempesona) dan memiliki kekuatan luar biasa.

Mungkin dari sinilah pemahaman orang pada bidadari bergeser dari pemahaman bahwa bidadari adalah peri pembawa ilmu dari langit menjadi sosok wanita yang cantik dan mempesona. Jadi bergeser dari pemahaman mengenai fungsi tugas seorang peri sebagai pembawa ilmu menjadi pemahaman mengenai fungsi fisiknya saja yaitu cantik dan mempesona. Lagi pula pembawa ilmu itu tidak hanya peri perempuan, ada juga yang disebut bidadara ‘vidyadhara’, yaitu peri laki-laki pembawa ilmu (akhiran –a menunjukkan sifat maskulin, seperti yang ada pada kata ‘putra’).

Jadi lagu diatas menggambarkan datangnya seorang yang bisa menyelamatkan Slank dari jeratan narkoba yang masih membelungganya.

Tidak ada komentar: